Gaya Kepemimpinan- Kepemimpinan adalah suatu proses untuk memengaruhi atau memberikan contoh kepada pengikut oleh seorang pemimpin yang mana ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin pada dasarnya merupakan orang yang memiliki kemampuan untuk menggerakan segala sumberdaya (terutama manusia) untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan ini tidak semata-mata diperoleh karena sebuah status (jabatan). Kepemimpinan dari seorang pemimpin dibuktikan melalui bagaimana seorang pemimpin mampun menggerakkan, menyakinkan orang-organ yang dipimpin untuk mencapai visi, misi dan tujuan organisasi.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai materi gaya kepemimpinan setidaknya kita musti tau bahwa kepemimpinan berasal dari kata dasar pemimpin, dimana Pemimpin adalah orang yang mendorong, menggerakkan dan meyakinkan orang lain agar dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Keberadaan pemimpin dalam suatu organisasi tidak sama dengan pemimpin kelompok yang asal tunjuk. Dalam organisasi, penentuan pemipin didasarkan oleh banyak faktor dan harus melalui berbagai tahapan agar dapat diperoleh pemipin yang berjiwa jujur, cedas, adil, dan amanah sehingga pemimpin mampu membangun iklim organisasi yang harmonis.
Soal kepemimpinan sudah sedikit disinggung diawal, bahwa kepemimpinan adalah suatu kemampuan seorang pemimpin untuk mempengaruhi dan memberdayakan orang lain atau anggota untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan dalam organisasi yang baik yakni dapat mengkoordinasikan, mengsinergikan dan memaksimalkan segala sumberdaya (terutama manusia) yang ada untuk mencapai tujuan. Selain itu dengan kepemimpinan seorang pemimpin mampu menggali dan mengembakan pontesi yang dimiliki oleh setiap anggotanya.
Baca Juga : | |
---|---|
Tugas Bendahara Organisais | Jenis dan Teknik Panjat Tebing |
Contoh Proposal Kegiatan 17 Agustus | Materi Kepemimpinan Organisasi |
Contoh Surat Dispensasi Sekolah | Mengenal Tali Karmantel |
Teori Kepemimpinan dalam Organisasi
Telah banyak teori-teori kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli manajemen, meski begitu banyak perbedaan antara satu dengan ahli yang lain. Namun meski demikian dapat kita tarik tiga teori mengenai kemunculan atau lahirnya pemimpin yaitu :
- Teori Genetic, sesuai dengan namanya, penganut teori ini percaya bahwa pemimpin adalah bawaan sejak lahir dan tidak bisa dibuat. Sehingga dalam teori ini dapat disimpulkan bahwa menjadi pemimpin adalah bakat.
- Teori Sosial, berbeda dengan teori genetic yang beranggapan bahwa menjadi pemimpin adalah bakat, maka teori social percaya bahwa siapapun bisa menjadi pemimpin asal mereka diberikan kesempatan dan pendidikan.
- Teori Ekologis, merupakan teori penyempurna dari kedua teori diatas, dimana pemimpin yang sebenarnya adalah mereka yang lahir dengan bakat-bakat seorang pemimpin yang kemudian dikembangkan melalui sebuah pendidikan dan kesempatan. Selain itu teori ini juga mengambil seluruh sisi positif dari kedua teori di atas dan terus menyelidiki apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi terciptanya pemimpin yang baik.
Jenis Kepemimpinan
Berlanjut dari teori kemunculan pemimpin, ternyata di dunia nyata, munculnya pemimpin berpengaruh pada tipe manakah pemimpin tersebut. Setidaknya ada dua tipe pemimpin:
- Pemimpin Konvensional
Pemimpin Konvensional adalah pemimpin yang tidak menyatakan diri sebagai pemimpin akan tetapi segala pendapat, tindakan dan pemikirannya dijadikan panutan. Misalkan Tokoh Masyarakat, Teman Paling Pintar di kelas, atau orang yang lebih tua. Mereka tidak pernah (secara formal) dinyatakan sebagai pemimpin tapi karena memiliki pengetahuan lebih secara tidak langsung menjadikan mereka pemimpin atau orang yang jadi panutan. - Pemimpin IlmiahTipe pemimpin ilmiah ini adalah tipe pemimpin yang dikelompokan berdasarkan teori-teori ilmiah yang biasa di sebut dengan gaya kepemimpinan.
10 Gaya Kepemimpinan Menurut Para Hali dan Penjelasannya

Gaya kepemimpinan adalah gaya dari seorang pemimpin untuk mempengaruhi, meyakinkan dan menggerakkan anggotanya untuk bersedia melakukan tugas-tugas yang telah diberikan. Dimasa modern saat ini ada begitu banyak gaya kepemimpinan yang digunakan oleh pemimpin dalam mengunakan anggotanya, setidaknya ada 10 Gaya Kempemimpinan yang bisa diterapkan dalam organisasi.
1. Gaya Kepemimpinan Otokratis
Gaya Kepemimpinan Otokratis adalah Gaya Kepemimpinan yang mengacu pada segala keputusan adalah mutlak dari pemimpin, langsung tanpa melalui proses musyawarah atau jajak pendapat dari pengurus ataupun anggota organisasi.
2. Gaya Kepemimpinan Birokrasi
Gaya Kepemimpinan birokrasi merupakan gaya kepemimpinan yang biasa digunakan oleh instansi atau perusahaan besar dimana pemimpin bertugas sebagai pengawas yang memastikan bahwa anggotanya mengerjakan tugas dengan baik dan mematuhi segala peraturan yang sudah dibuat.
3. Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Berbeda dengan Otokratis, gaya kepemimpinan partisipatif lebih memberikan kepercayaan kepada anggota untuk menggunakan seluruh pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menyelesaikan tugas. Pemimpin juga cenderung aktif dalam meminta masukan dari para anggota setiap menyelesaikan suatu masalah.
4. Gaya Kepemimpinan Laissez-faire
Mirip dengan Otokratis, di gaya kepemimpinan Laissez-faire pemimpin memberikan 100% kepercayaan dan kebebasan kepada anggotanya untuk menyelesaikan tugas dan menyerahkan seluruh metode atau cara penyelesaian pada anggota.
5. Gaya Kepemimpinan Transaksional
Gaya Kepemimpinan Transaksional ini mirip dengan konsep kontrak atau kesepakatan, yang mana ketika anggota dapat menyelesaikan tugas dengan baik akan mendapatkan reward namun ketika tidak anggota akan mendapatkan sanksi.
6. Gaya Kepemimpinan Tranformasional
Pada Gaya Kepemimpinan Tranformasional seorang pemimpin memberikan motivasi sekaligus tantangan kepada anggotanya untuk maju dan berkembang. Di sini pemimpin peduli dengan kesejahteraan anggota-anggotanya.
7. Gaya Kepemimpinan Melayani
Sesuai dengan namanya, Gaya Kepemimpinan Melayani adalah pimpinan bertindak sebagai pelayan, sehingga pemimpin akan melayani, memfasilitasi dan mengakomodir anggota-anggotanya untuk terus berkembang.
8. Gaya Kepemimpinan Karismatik
Gaya kepemimpinan karismatik merupakan gaya kepemimpinan yang menjadi pemimpin mampu menghadirkan pesona-pesona dan membuat setiap anggotanya adalah penting, selalu menggunakan kata-kata cerdas untuk menyelesaikan masalah dan tentunya mampu mengumpulkan pengagum. Sehingga dengan mudah (rela) anggotanya mau bekerja.
9. Gaya Kepemimpinan Situasional
Gaya Kepemimpinan Situasional, Gaya kepemimpinan ini menjadikan seorang pemimpin bebas menggunakan gaya kepemimpinan yang mana sesuai dengan kondisinya.
10. Gaya Kepemimpinan Tenang
Jika Gaya kepemimpinan Karismatik menyelesaikan permasalahan dengan kata-kata, maka di Gaya Kepemimpinan Tenang, pemimpin justru menggunakan tindakan untuk menggerakkan anggota-anggotanya.
Indikator Gaya Kepemimpinan
Indikator gaya kepemimpinan adalah ciri-ciri atau perilaku yang dapat diamati atau diukur untuk mengidentifikasi gaya kepemimpinan seseorang. Indikator ini membantu untuk memahami dan menilai bagaimana seorang pemimpin berinteraksi dengan bawahan atau anggota timnya, serta bagaimana mereka mengarahkan dan mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan bersama. Berikut adalah beberapa indikator umum dari berbagai gaya kepemimpinan:
- Gaya Kepemimpinan Otoriter:
- Pengambilan keputusan sendiri tanpa banyak konsultasi atau partisipasi dari bawahan.
- Memberikan perintah dan instruksi dengan tegas dan jelas.
- Kontrol yang kuat terhadap tugas dan sumber daya.
- Tidak terlalu terbuka terhadap masukan atau kritik dari bawahan.
- Menentukan sasaran dan tujuan dengan tegas dan menekankan kepatuhan.
- Gaya Kepemimpinan Demokratis:
- Mencari masukan dan ide dari bawahan sebelum mengambil keputusan.
- Mendorong partisipasi dan keterlibatan aktif dari anggota tim.
- Memfasilitasi diskusi kelompok dan pengambilan keputusan berdasarkan konsensus atau mayoritas suara.
- Membangun hubungan tim yang kuat dan membuka ruang untuk memberi masukan atau kritik.
- Gaya Kepemimpinan Laissez-faire:
- Memberikan kebebasan dan otonomi kepada anggota tim untuk mengatur diri mereka sendiri.
- Terlibat dalam pengambilan keputusan hanya jika diperlukan atau diminta.
- Tidak memberikan arahan atau panduan yang jelas.
- Cenderung lebih menghindari konflik atau keterlibatan langsung.
- Gaya Kepemimpinan Transformasional:
- Memiliki visi yang jelas dan mampu mengkomunikasikannya dengan inspiratif.
- Mendorong dan memotivasi anggota tim untuk mencapai tujuan yang ambisius.
- Berperan sebagai peran model dan membangun hubungan yang kuat dengan bawahan.
- Membantu mengembangkan potensi dan keterampilan individu dalam tim.
- Gaya Kepemimpinan Transactional:
- Menetapkan target dan sasaran yang spesifik untuk anggota tim.
- Memberikan insentif atau hadiah atas pencapaian target.
- Menggunakan hukuman atau sanksi untuk masalah kinerja.
- Berfokus pada tugas-tugas dan kinerja sehari-hari.
Asas Kepemimpinan
Ada 11 Asas kepemimpin yang pernah disampaikan oleh Presiden Soeharto yang meyinggung kepemimpinan berdasarkan Pancasila :
- Ketuhanan Yang Maha Esa
- Inga ngarso sun tulodho (menjadi teladan).
- Ing madya mangun karso (membangun atau memberi motivasi).
- Tut wuri handayani (mendorong ).
- Waspodo purbo waseso (mengawasi dan mengoreksi).
- Prasja ( Sederhana ).
- Setya (Setia).
- Ambeg paramo arta (Mempu memilih dan meprioritaskan pekerjaan / memutuskan)
- Hemat.
- Sifat terbuka.
- Pewarisan/ahli generasi.
Tugas-tugas pemimpin
Pemimpin adalah orang yang memiliki beban tanggung jawab luar biasa atas segala visi, misi, dan tujuan organisasi yang sudah disepakati oleh seluruh anggota. Setidaknya ada 8 tugas seorang pemimpin yang bisa dibaca di 8 Tugas Pemimpin agar dapat menjadi pemimpin yang baik.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Tim
Gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja tim. Cara seorang pemimpin berinteraksi, memotivasi, dan mengarahkan anggota timnya dapat berdampak langsung pada produktivitas, efisiensi, dan kepuasan kerja anggota tim. Berikut adalah beberapa pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja tim:
- Motivasi dan Keterlibatan:
Gaya kepemimpinan yang inspiratif, seperti kepemimpinan transformasional dan demokratis, mampu memotivasi anggota tim untuk mencapai prestasi yang tinggi. Dengan melibatkan anggota tim dalam pengambilan keputusan dan memberikan visi yang jelas, pemimpin semacam itu dapat meningkatkan keterlibatan dan antusiasme dalam tim. Keterlibatan yang tinggi cenderung berdampak positif pada kinerja tim secara keseluruhan. - Komunikasi yang Efektif:
Gaya kepemimpinan yang efektif memfasilitasi komunikasi yang baik antara pemimpin dan anggota tim. Pemimpin yang terbuka untuk mendengar masukan dan ide dari bawahan mereka, serta memberikan umpan balik secara konstruktif, dapat meningkatkan pemahaman dan kolaborasi di antara anggota tim. Komunikasi yang lancar membantu mencegah kesalahpahaman dan meningkatkan koordinasi dalam mencapai tujuan bersama. - Pengambilan Keputusan yang Tepat:
Gaya kepemimpinan yang baik mencakup kemampuan pemimpin dalam mengambil keputusan yang tepat dan efektif. Gaya kepemimpinan demokratis dan partisipatif memberikan kesempatan bagi anggota tim untuk berkontribusi dalam pengambilan keputusan, yang dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik karena berdasarkan beragam perspektif dan informasi. - Pengembangan Potensi Individu:
Gaya kepemimpinan transformasional sering kali berfokus pada pengembangan potensi individu dalam tim. Pemimpin semacam ini berperan sebagai peran model yang menginspirasi anggota tim untuk tumbuh dan mengembangkan keterampilan mereka. Ketika anggota tim merasa didukung dalam pengembangan pribadi mereka, kinerja individu dan kinerja tim secara keseluruhan cenderung meningkat. - Kepuasan Kerja dan Retensi Tim:
Gaya kepemimpinan yang mendukung dan memperhatikan kebutuhan anggota tim cenderung meningkatkan kepuasan kerja. Ketika anggota tim merasa dihargai, didengar, dan diberdayakan, mereka lebih cenderung tetap berada di tim dan organisasi dalam jangka panjang. Hal ini membantu mencegah perputaran karyawan dan mempertahankan anggota tim yang berpengalaman. - Efisiensi dan Produktivitas:
Gaya kepemimpinan yang efektif dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas tim. Dengan memberikan arahan yang jelas, memastikan pemahaman tujuan, dan memfasilitasi kolaborasi yang baik, seorang pemimpin dapat membantu tim mencapai target secara lebih efisien.
Namun, penting untuk dicatat bahwa pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja tim dapat berbeda-beda tergantung pada situasi, karakteristik anggota tim, dan lingkungan kerja. Tidak ada satu gaya kepemimpinan yang tepat untuk setiap situasi, dan pemimpin yang efektif dapat mengadopsi pendekatan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan yang ada.
Contoh Kepemimpinan dalam Organisasi
berikut adalah contoh gaya kepemimpinan yang bisa kalian lakukan di organisasi kalian.
- Memberi bantuan kepada bawahan waktu mendapatkan kesulitan
- Melibatkan bawahan di dalam menyelesaikan suatu masalah
- Memberikan banyak perhatian pada kerapian, pemenuhan, dan pencapaian bawahan, daripada kepada kesalahan penyimpangan dsb
- Berdiri di depan waktu timbul masalah
- Menyampaikan nilai-nilai moral dan keyakinan yang mulia dalam hidup
- Selalu ada pada saat diperlukan karyawan
- Selalu mengajak bawahan untuk berani melakukan terobosan dalam menyelesaikan masalah
- Selalu bicara optimistis mengenai masa depan
- Menanamkan kepercayaan diri yang kuat pada bawahan
- Membicarakan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab untuk mencapai target-target yang ditetapkan
- Mengemukakan dengan penuh semangat kepada bawahan tentang hal-hal yang perlu dicapai
- Menekankan kepada bawahan pentingnya mempunyai tekad yang kuat untuk mencapai suatu tujuan
- Meluangkan waktu untuk memberi tahu tentang bagaimana mengerjakan sesuatu
- Memberi tahu dengan jelas apa imbalan yang diperoleh kalau seseorang mencapai tujuan kerjanya
- Menunjukkan keyakinan bahwa “kalau sesuatu cara kerja masih berjalan baik, cara itu tidak perlu diperbaiki/diubah”
- Mengabaikan kepentingan pribadi demi kebaikan kelompok
- Memperlakukan bawahan dengan baik sebagai individu
- Bersikap membangun rasa hormat
- Pandai mengarahkan bawahan pada visi ke depan
- Membantu bawahan dalam mengembangkan kekuatan dan kelebihannya
- Menyarankan cara-cara baru kepada bawahan melihat bagaimana menyelesaikan suatu tugas
- Menyatakan kepuasan bila bawahan menyelesaikannya dengan baik
- Memenuhi apa yang bawahan butuhkan untuk bisa menyelesaikan tugas dengan baik
- Mendorong bawahan untuk mencapai lebih dari yang diharapkan
- Bekerja sama dengan baik bersama bawahan