Menjalankan ibadah Umroh adalah impian bagi setiap muslim yang ingin mendapatkan keberkahan di Tanah Suci. Namun, dalam melaksanakan ibadah Umroh, terdapat larangan-larangan yang perlu kita pahami dan hindari. Dalam artikel ini, kami akan membahas delapan larangan dalam ibadah Umroh yang harus dihindari agar ibadah kita menjadi sah dan diterima oleh Allah. Mari kita simak dengan seksama agar kita dapat melaksanakan ibadah Umroh dengan benar dan meraih keberkahan yang dijanjikan.
Ibadah Umroh memiliki aturan-aturan yang harus diikuti dengan sungguh-sungguh untuk memastikan pelaksanaannya sesuai dengan tuntunan agama. Salah satu aspek penting dalam menjalankan ibadah Umroh adalah menghindari larangan-larangan yang telah ditetapkan. Dari larangan menggunakan wewangian hingga larangan melakukan bisnis di sekitar Masjidil Haram, setiap jamaah perlu memahami dan menghormati larangan-larangan ini.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Umroh dalam Islam? Berikut Penjelasannya
Dalam artikel ini, kami akan mengulas secara detail delapan larangan dalam ibadah Umroh yang perlu dihindari, sehingga kita dapat menjalankan ibadah Umroh dengan kesucian dan kekhusyukan yang diharapkan.

8 Larangan-larangan dalam Ibadah Umroh
Berikut adalah 8 larangan dalam ibadah Umroh yang perlu dihindari:
1. Melakukan Tawaf atau Sa'i pada waktu tertentu
Terdapat beberapa waktu yang diharamkan untuk melaksanakan Tawaf dan Sa'i. Jamaah tidak boleh melakukan kedua ritual ini pada waktu terbit fajar hingga terbit matahari, serta ketika matahari berada tepat di atas Ka'bah. Kedua waktu tersebut adalah saat-saat khusus yang dikhawatirkan mengikuti praktek-praktek paganisme dari masa jahiliyah.
Baca Juga: Tata Cara Umroh Sesuai Sunnah: Menghidupkan Tradisi Ibadah dengan Benar
2. Mengenakan wewangian saat berihram
Ketika berada dalam keadaan berihram, jamaah dilarang menggunakan parfum atau wewangian apapun. Hal ini bertujuan agar jamaah benar-benar dalam keadaan suci dan tidak terdapat unsur-unsur duniawi yang mengganggu fokus mereka dalam beribadah.
Baca Juga: Rukun Umrah: Landasan Ibadah Umrah yang Memperdalam Spiritualitas
3. Memotong atau mencabut rambut selama Umroh
Selama berada dalam keadaan berihram, jamaah dilarang untuk memotong atau mencabut rambut mereka. Hal ini termasuk mencukur atau menggunting rambut. Setelah menyelesaikan Umroh, mereka diperbolehkan memotong atau mencukur rambut mereka sebagai bagian dari akhir keadaan berihram.
4. Bermesraan atau berhubungan intim
Selama dalam keadaan berihram, jamaah dilarang untuk melakukan hubungan suami istri atau perilaku bermesraan yang bersifat seksual. Keadaan berihram mengharuskan jamaah memusatkan perhatian mereka pada ibadah dan meningkatkan ketaatan spiritual.
5. Memotong tanaman di Makkah
Jamaah dilarang memotong tanaman, mencabut daun, atau merusak tumbuhan apapun di wilayah Makkah. Hal ini bertujuan untuk menjaga kebersihan, keindahan, dan keramahan lingkungan sekitar Masjidil Haram.
6. Mengenakan pakaian berwarna warni
Jamaah laki-laki dalam keadaan berihram dilarang mengenakan pakaian dengan warna-warna mencolok atau mencolok. Mereka harus mengenakan pakaian putih yang sederhana, mencerminkan kesederhanaan dan persamaan di hadapan Allah.
7. Mengenakan sepatu tertutup di Masjidil Haram
Ketika berada di dalam Masjidil Haram, jamaah laki-laki dilarang mengenakan sepatu tertutup. Mereka diharapkan melepas sepatu mereka untuk menghormati tempat suci tersebut.
8. Melakukan kegiatan bisnis atau transaksi di Masjidil Haram
Masjidil Haram adalah tempat suci yang didedikasikan untuk ibadah semata, oleh karena itu, jamaah dilarang melakukan kegiatan bisnis atau transaksi komersial di dalam kompleks masjid. Hal ini bertujuan untuk menjaga kekhusyukan dan ketenangan spiritual di tempat suci tersebut.
Larangan-larangan dalam ibadah Umroh tersebut bertujuan untuk menjaga kekhidmatan dan kesucian ibadah. Sebagai jamaah, sangat penting bagi kita untuk menghormati dan mematuhi larangan-larangan ini demi menjalankan ibadah Umroh yang benar dan diterima di sisi Allah. Dengan menjauhi larangan-larangan tersebut, kita dapat memperoleh manfaat spiritual yang lebih besar dan meraih keberkahan dari ibadah Umroh yang kita laksanakan.