15 Cara Budidaya Ikan Patin di Kolam Tembok

Budidaya Ikan Patin di Kolam Tembok - Ikan patin ialah jenis ikan air tawar yang banyak disukai sebagai ikan hias piaraan dan untuk dimakan. Ikan patin terhitung dalam barisan lele atau catfish yang menjadi komoditas favorit ikan air tawar karena mempunyai konsumen yang luas baik luar dan dalam negeri.

Untuk budidaya ikan patin sendiri termasuk dalam kategori jenis ikan yang gampang dilakukan karena sebagai ikan patin merupakan jenis ikan yang mudah untuk dipelihara seperti ikan lele. Yang mana ikan panti dapat hidup dalam kolam dengan air yang menggenang dan tidak mengucur serta minim kandungan oksigen.

Image Attachment

Ikan Patin sebagai jenis ikan yang responsive dalam hal pemberian pakan, ada banyak jenis pakan yang bisa dipilih. Ditambah lagi dalam budidaya, ikan pantin cuman memerlukan waktu sekitar enam bulan saja agar bisa dipanen, dalam usia tersebut ikan patin umumnya sudah memiliki panjang sekitar 35 sampai 40 cm.

Untuk budidaya ikan patin sendiri bisa juga dilaksanakan dengan beberapa cara seperti budidaya pada kolam tembok, kolam tanah, ataupun budidaya ikan patin di kolam terpal. Khusus untuk pembahasan ini, kami akan terangkan langkah dan cara untuk budidaya ikan patin di kolam tembok yang dapat anda pakai sebagai tambahan rujukan.

1. Penyiapan Tempat

Untuk langkah pertama dalam budidaya ikan patin di kolam tembok, yang perlu anda lakukan ialah menyiapkan kolam tembok yang biasa disebut sebagai jenis kolam tetap. Ada banyak hal yang perlu anda perhitungkan saat memilih tempat untuk budidaya ikan patin di kolam tembok, misalnya:

  • Tentukan tempat yang datar dan hindari pembuatan kolam di tempat yang curam.
  • Pikirkan untuk pilih tempat yang luas hingga semua aktivitas budidaya dapat dilaksanakan dalam daerah yang sama dan berdekatan.
  • Pastikan tempat yang anda pilih terhindar dari banjir dan bukan tempat yang terkontaminasi sebab bisa menimbulkan efek buruk pada budidaya ikan yang anda.
  • Jauhi tempat budidaya Anda dari perkebunan atau taman, karena bisa merusak kualitas air.
  • Tentukan tempat yang lebih rendah dari sumber air hingga dapat kurangi ongkos untuk mengisi kolam, disini anda akan diuntungkan dengan gaya gravitasi, dengan gravitasi air dapat mengalir tanpa harus mengeluarkan ongkos tambahan.
  • Pastikan mekanisme transportasi untuk distribusi hingga anda dapat memasarkan hasil budidaya ikan patin dengan lebih efisien dan cepat.

2. Jenis Kolam Tembok

Untuk pengerjaan kolam tembok dapat dibuat dan diwujudkan sesuai keinginan Anda atau disamakan dengan tempat akan membuat kolam, asal dapat menampung air. Sedang untuk jenis tanah yang dipakai ialah tanah lempung dan tidak berporos seperti halnya ketika anda sedang melakukan budidaya ikan gurame di kolam tembok.

Jenis tanah ini terbilang jenis tanah terbaik karena tanah lempung bisa menampung massa air yang besar hingga tidak mudah bocor atau meresap. Jenis tanah ini tergolong kuat untuk meredam dinding kolam tembok. Untuk kemiringan tanah yang bagus ialah di antara 3 sampai 5% supaya lebih gampang mengaliri kolam dengan bantuan gravitasi. Untuk jenis kolam tembok budidaya ikan patin terbagi dalam 2 jenis yaitu kolam tembok beton keduk atau tanam dan kolam tembok beton jenis permukaan.

  • Jenis tanam atau keduk: Disamakan dengan tinggi sumber air yang digunakan, bila menggunakan sumber air sungai, buat posisi kolam lebih rendah dari permukaan tanah agar air sungai dapat mengalir.
  • Jenis permukaan: Biasanya dibuat pada lahan pekarangan yang telah dikeraskan, tetapi anda perlu mempersiapkan ongkos tambahan bila memang ingin mengeruk tanahnya. Untuk sumber air dapat memakai air sumur bor atau sumur keduk.

3. Kedalaman Kolam Tembok

Berbeda dengan budidaya ikan patin kolam tanah, untuk kedalaman kolam tembok yang bagus untuk budidaya ikan patin dalam periode panen lima bulan ialah antara 1 sampai 1.5 m. dan upayakan untuk membuat kedalaman lebih dari 1 m.

Bila kolam kurang dalam tentu akan menggangu perkembangan ikan patin, sebab jika kurang dalam dapat membuat ikan patin menjadi lebih mudah stress hingga mengusik perkembangan ikan patin terutamanya untuk kolam jenis permukaan. Supaya ikan patin tidak melompat keluar dan membuat air cepat kotor karena sampah seperti daun.

Anda dapat menggunakan jala atau paranet diatas kolam tembok agar tidak kemasukan sampah atau daun-daun yang gugur.

4. Luas Kolam Ikan Patin

Agar ikan patin dapat berkembang secara baik, pastikan jumlah ikan patin dalam suatu kolam itu ideal. Hal ini sangat penting supaya ikan patin dapat tumbuh dengan baik, idealnya terdapat 25 ekor ikan patin untuk ukuran kolam 1 m kubik.

Sedang bila anda memiliki ukuran kolam 10 x 10 x 1 atau 100 m kubik, anda dapat memeliara ikan patin sekitar 25 x 100 atau 2500 ekor bibit ikan. Hindari penambahkan bibit diluar kapasitas kolam, karena akan berpengaruh dengan hasil panen.

5. Aliran Air Ikan Patin

Perputaran air dalam budidaya ikan patin harus diperhatiankan, karena ikan ini biasa hidup di air jernih tanpa pengendapan hingga aliran buangan air harus dibuat dengan baik sebagai salah satu cara menangani stress pada ikan patin.

Anda dapat membuat 2 aliran pembuangan air di dalam 1 kolam tembok. Aliran pertama dipakai untuk menguras air dan buang pengendapan, sedang untuk aliran ke-2 digunakan untuk membuang kelebihan air saat sedang hujan lebat.

6. Pengairan Kolam Ikan Patin

Untuk pengairan kolam budidaya ikan patin dalam kolam tembok, seharusnya dilaksanakan dengan bertahap, sesuaikan dengan perubahan ikan patin. Untuk awalnya masukkan bibit ikan patin yang kecil, karena kolam hanya memerlukan air, kebutuhan ikan patin kecil sekitar 30 sampai 40 cm.

Setelah dua minggu, anda dapat menaikkan tinggi air sampai 10 cm, lalu terus naikkan sampai batasan optimal kolam, biasanya di antara 100 sampai 150 cm dari dasar kolam. Hal ini harus benar-benar diperhatikan agar ikan patin tidak menggunakan banyak tenaga saat akan ambil oksigen di atas air.

7. Penyebaran Benih Ikan Patin

Setelah penyiapan kolam usai, selanjutnya yang perlu anda lakukan ialah menyebarkan benih, menyebarkan benih ikan patin sedikit berbeda ikan lele. Penghitungan kepadatan benih per meter perseginya sehingga penyebaran benih ikan patin bisa optimal, seperti yang diungkapkan sebelumnya kepadatan benih ikan patin sekitar 20 sampai 30 ekor per meter persegi.

Untuk langkah menyebar benih ikan patin dilaksanakan dengan biarkan tempat kantong plastik benih mengapung di atas kolam seputar 10 menit. Setelah itu, membuka plastik benih secara perlahan-lahan dan tambahkan air kolam ke kantong plastik dengan perbedaan 0.5 air kolam dan 1 air kantong plastik sepanjang 5 menit. Ini perlu dikerjakan supaya benih ikan patin lebih gampang menyesuaikan sama air kolam dan baru dapat disebar ke kolam.

8. Pilih Calon Induk Siap Pijah

Induk patin yang bakal dipijahkan seharusnya dibuatkan tempat khusus dan diperhatikan lebih d eksklusif dengan sistem perawatan intens. Sepanjang perawatan, induk ikan patin musti diberi pakan yang mempunyai kandungan protein tinggi dan diberi curahan sekitar 2 kali dalam satu minggu sekitar 10% dari berat induk. Cari ini benar-benar perlu dikerjakan,  agar dapat mempercepat proses pematangan gonad. Untuk beberapa ciri induk betina yang siap dipijahkan adalah sebagai berikut:

  • Berusia tiga tahun
  • Memiliki ukuran di antara 1.5 sampai 2 kg
  • Perut kelihatan jadi membesar sampai ke arah anus
  • saat digenggam, perut akan berasa lembut dan empuk
  • Kloaka membesar dan warna merah tua
  • Kulit di tempat perut berasa benyek dan tipis
  • Saat di seputar kloaka didesak, karena itu keluar butiran telur berupa bulat dengan besar yang seragam.

Sedang untuk beberapa ciri induk ikan patin jantan yang siap untuk dipijahkan salah satunya ialah:

  • Berusia dua tahun
  • Memiliki ukuran di antara 1.5 sampai 2 kg
  • Kulit tempat perut berasa benyek dan tipis
  • Akan keluar cairan sperma warna putih saat dipijat
  • Kelamin membesar dan warna cukup merah tua.

9. Penyiapan Hormon Perangsang

Pada budidaya ikan pemberian hormon perangsang untuk ikan patin itu cukup membantu, dengan menggunakan kelenjar hipofise ikan mas. Umum diketemukan di otak ikan mas dengan wujud lumayan kecil dan warna putih.

Ambil hipofise itu secara berhati-hati menggunakan pinset dan selekasnya masukan ke tabung kecil selanjutnya lumatkan sampai betul-betul halus dan lembut. Nanti otak ikan mas itu akan digabung bersama air murni atau aquades yang dapat diperoleh di apotek.

10. Kawin Suntik

Setelah kelenjar hipofise itu digabung dengan air murni dan siap, Ambil jarum suntik dan masukan cairan itu. Suntikkan pada punggung ikan patin yang siap untuk dipijahkan.

Sistem kawin suntik atau induce breeding ini dilakukan supaya bisa mempercepat gairah induk patin betina, sehingga dapat keluarkan telur yang lebih cepat dan siap dibuahi oleh ikan patin jantan. Setelah telur dibuahi, maka seputar 4 hari telur tersebut akan menetas. Yang perlu diperhatikan dalam menanti telur menetas, ialah kondisi air, air harus terus diawasi dan tukar dengan air sumur yang bersih.

11. Menjaga Larva Ikan Patin

Benih ikan patin yang telah berusia satu tahun nantinya akan dipindah ke bak atau akuarium dengan ukuran 80 cm x 45 cm x 45 cm atau juga bisa memakai ukuran yang lain. Tiap bak atau akuarium itu akan diisi air sumur yang telah diaerasi dengan kepadatan penyebaran ikan 500 ekor per akuarium atau bak. Aerator nanti akan ditaruh dalam tiap akuarium untuk penuhi keperluan oksigen benih ikan patin.

Supaya temperatur ruangan dan temperatur air dalam kondisi stabil, gunakan kompor sebagai heater untuk menekan ongkos. Benih yang berusia satu hari belum memerlukan pakan tambahan karena masih mempunyai cadangan makanan berbentuk kuning teruk atau yolk sac.

Setelah masuk usia tiga hari, benih ikan patin sudah mulai memerlukan pakan, berikan pakan tambahan yang berbentuk emulsi kuning telur ayam yang telah direbus. Bersamaan dengan bertambahnya usia, benih bisa diberi jenis pakan yang hidup seperti jentik nyamuk dan kutu air.

12. Pemberian Pakan Ikan Patin

Ikan patin dengan berat kurang dari 200 g per ekor dapat diberi pakan sekitar 3 sampai 5% dari keseluruhan berat tubuh ikan. Pakan itu diberi sekitar 2 kali dalam satu hari yaitu sore dan pagi hari. Setelah berat ikan menjadi lebih dari 200 g per ekor, karena itu dapat diberi pakan dengan ukuran sekitar 1.5 sampai 2% dari berat keseluruhan ikan patin yang diberi 1 kali satu hari yaitu cuman sore hari.

13. Pakan Tambahan Ikan Patin

Selain diberi pakan khusus berbentuk pelet, ikan patin bisa juga diberi pakan alami lain seperti keong mas, ikan tersisa, biskuit, sampah roti, keong dan tersisa atau sampah dapur hingga dapat semakin mengirit ongkos perawatan yang diberi pada bulan ke-4.

Jenis pakan selanjutnya yang bisa anda diberi untuk ikan patin ialah pakan buatan sendiri yang dibuat seperti pakan pelet pabrikasi yang bisa juga diberi dalam langkah ternak ikan mujair. Untuk bahan bahan membuat pelet ini salah satunya ialah bekatul, ikan asin, dedak lembut, ampas tahu, ampas singkong dan daun pepaya. Pakain alat tumbuk manual atau bisa juga memakai gilingan daging hingga dapat membuat adonan dan dijemur lebih dulu untuk hilangkan kandungan air.

14. Mengatasi Hama dan Penyakit

Salah satunya permasalahan yang sering terjadi dalam budidaya ikan patin ialah serangan hama dan penyakit. Biasanya, hama yang umumnya menyerang budidaya ikan patin ialah ular air, burung, lingsang, biawak dan kura kura. Untuk menghalau hama masuk di dalam tempat budidaya, gunakan jaring, jala atau paranet agar sampah, hewan atau serangga tidak masuk. Gunakan juga penerangan disekitar kolam.

Sedang untuk penyakit yang umum menyerang budidaya ikan patin terbagi menjadi dua infeksi atau non infeksi. Penyakit non infeksi adalah penyakit yang muncul karena masalah luar dan bukan dikarenakan oleh bakteri.

Penyakit non infeksi pada ikan patin tidak menular, sedang penyakit infeksi dapat menular, yang umumnya disebabkan oleh organisme bakteri hingga memerlukan banyak tindakkan yang perlu diambil.

15. Periode Panen Ikan Patin

Untuk panen ikan patin dapat dilaksanakan dengan 2 langkah yaitu panen penyeleksian dan panen keseluruhan dan sama dengan periode panen ikan patin kolam terpal.

Panen penyeleksian merupakan panen ikan patin dengan memakai jala yang digunakan untuk menjaring ikan patin dengan ukuran tertentu, sehingga ikan patin yang masih kecil tidak akan ikut dipanen.

Demikian 15 Cara Budidaya Ikan Patin di Kolam Tembok, semoga dapat menjadi referensi dan bermanfaat untuk Anda.

Baca Juga

Potensi Budidaya Ikan Air Tawar Yang Mudah dan Menguntungkan
Potensi Budidaya Ikan Air Tawar Yang Mudah dan Menguntungkan
6 Langkah Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal yang Efektif dan Efisien
6 Langkah Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal yang Efektif dan Efisien
Budidaya Ikan Patin Peluang Bisnis yang Mudah dan Menguntungan
Budidaya Ikan Patin Peluang Bisnis yang Mudah dan Menguntungan
Cara Budidaya Ikan Mas di Kolam Beton Untuk Pemula
Cara Budidaya Ikan Mas di Kolam Beton Untuk Pemula
Cara Budidaya Ikan Mas Rajadanu di Sawah
Cara Budidaya Ikan Mas Rajadanu di Sawah
Cara Budidaya Ikan Mas di Kolam Terpal Berikut Modalnya
Cara Budidaya Ikan Mas di Kolam Terpal Berikut Modalnya